TUGAS STATISTIK
- ARIF HIDAYAT
- DELVI YULIA
- FITRI SULISTYOWATI
- INSAN FAHMI
- REZKY SYAHPUTRA
PEMBAHASAN
PENGUMPULAN DATA DAN PENYAJIAN DATA
A.
PENGERTIAN DATA
Data
adalah keterangan atau kumpulan keterangan yang diketahui yang mana merupakan
suatu keterangan yang akan disampaikan kepada orang lain.
B.
KLASIFIKASI DATA
Data dapat
diklasifikasikan berdasarkan :
1.
Sifatnya
Menurut
sifatnya data dapat dibedakan menjadi dua,yaitu :
a. Data kualitatif ,yaitu data yang
tidak berbentuk angka yang mana berbentuk keterangan, data
kualitatif bisa didapat dengan bermacam-macam teknik misalnya:
observasi,
angket, wawancara, dan sebagainya.
Contoh : - Agama
- Suku
- Jenis Kelamin
b. Data kuantitatif ,yaitu data yang mana dalam
penyajiannya berbentuk angka yang
mana merupakan hasil sebuah pengukuran .
Contoh : - Tekanan Darah
- Jumlah
cakupan imunisasi
2. Jenisnya
Menurut jenisnya
data dapat di bagi menjadi dua,yaitu :
a. Data Diskrit,yaitu data yang
berbentuk bilangan bulat.
Contoh
: - Jumlah anak dalam keluarga
-
Jumlah
penderita penyakit TBC
-
Jumlah
kecelakaan di jalan raya
b. Data Kontinu,yaitu data yang
merupakan rangkaian data,nilainya dapat berbentuk desimal.
Contoh
: -
Tinggi Badan 162,5 cm
-
Berat
Badan 63,8 cm
3. Sumber data
Menurut sumber data dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Data internal , yaitu data yang didapatdari dalam
lingkungan sendiri,
sebagai
contoh:sebuah organisasi membuat data keuangannya.
b. Data eksternal ,yaitu data yang didapat dsari luar
lingkungan sendiri,
sebagai
contoh:data tentang valuta asing.
4. Proses pengolahannya
Menurut
proses pengolahannya dibagi menjadi dua yaitu:
a. Data berkelompok, yaitu data –
data yang telah di klasifikasikan
berdasarkan cara-cara tertentu.
b. Data tidak berkelompok, yaitu data yang mentah atau masih
belum
di klasifikasikan.
C.
PENGUMPULAN DATA.
Pengumpulan data
merupakan bagian dari kegiatan penelitian yang bertujuan untuk memperoleh
data-data dari sampel/objek
penelitian yang telah dipilih. Pengumpulan data dapat dilakukan
dengan beberapa cara, misalnya dengan pengukuran, dengan mendiskripsikan
ciri-ciri suatu objek, atau
dengan cara menghitung.
Ada 3 cara
untuk mengumpulkan data antara lain:
1. Observasi
Observasi, yaitu pengambilan data
dengan cara si peneliti harus terjun langsung atau berpartisipasi langsung
dilapangan.
Kelebihan
:
· Derajat kepercayaan tinggi
· Konteks sosial yang diamati belum dipengaruhi faktor lain
(natural)
· Tidak terbatas hanya pada manusia
· Dapat menggunakan alat bantu
Kelemahan :
· Memerlukan waktu yang lama
· Kurang efektif mengamati gejala pada
individu seperti sikap, motivasi,
pandangan dan sebagainya
· Tidak dapat mengamati gejala yang
peka / rahasia
· Tidak dapat mengamati gejala masa
lampau.
2.
Wawancara
Wawancara,
yaitu Tekhnik pengumpulan data atau informasi dari “informan” dan atau “Responden”
yang sudah di tetapkan, di lakukandengan cara ”Tanya jawab sepihak tetapi
sistematis” atas dasar tujuan penelitian yang hendak di capai.
Wawancara
dapat dibagi dua, yaitu :
a. Wawancara terstruktur yaitu wawancara yang disusun secara terperinci
sehingga
menyerupai check-list. Pewawancara tinggal membubuhkan tanda
(check) pada nomor yang sesuai.
b. Wawancara tidak terstruktur yaitu wawancara
yang hanya memuat garis besar yang akan ditanyakan. Tentu saja kreativitas
pewawancara sangat diperlukan, bahkan hasil wawancara dengan jenis pedoman ini
lebih banyak tergantung dari pewawancara. Pewawancaralah sebagai pengemudi
jawaban responden. Jenis interviu ini cocok untuk penilaian khusus.
Ada
berbagai tujuan yang dapat dicapai dalam wawancara yaitu :
1.
Menciptakan hubungan baik diantara
dua pihak yang terlibat ( subyek wawancara dan pewawancara ). Pertemuan itu
harus bebas dari segala kecemasan dan ketakutan sehingga memungkinkan subyek
wawancara menyatakan sikap dan perasaan dengan bebas, tanpa mekanisme
pertahanan diri yang kadang-kadang menghambat pernyataannya.
2.
Meredakan ketegangan yang terdapat
dalam subyek wawancara. Oleh karena subyek wawancara pada umumnya membawa
berbagai ketegangan emosi ke dalam pertemuan dalam wawancara itu, maka kedua
belah pihak harus berusaha meredakan ketegangan di dalam dirinya.
3.
Menyediakan informasi yang
dibutuhkan. Dalam wawancara kedua belah pihak akan mendapat kesempatan untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkannya.
4.
Mendorong kearah pemahaman diri pada
pihak subyek wawancara. Hampir semua subyek wawancara menginginkan pemahaman
diri yang lebih baik, dan pada dasarnya memiliki kesanggupan dan bakat yang
seringkali tidak dapat berkembangdengan sempurna . Dengan wawancara subyek
wawancara akan lebih memahami dirinya.
5.
Mendorong ke arah penyusunan
kegiatan yang konstruktif pada subyek wawancara
Keuntungan dengan wawancara :
a.
Hubungan secara personal, akan
memperoleh data secara langsung, cepat dan ekonomis.
b.
Problem akan langsung mengenai
sasaran, penegasan maksud pertanyaan dapat langsung diutarakan.
c.
Metode ini bersifat fleksibel, mudah menyesuaikan
dengan keadaan untuk diarahkan pada relevansi informasi.
Kelemahan
dengan wawancara :
a.
Jangkauan responden relatif kecil
dan memakan waktu lebih lama dari pada angket.
b.
Biayanya lebih mahal.
c.
Dibutuhkan lebih banyak tenaga
pewawancara.
3.Kuisioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang diketahui. Kuesioner dipakai untuk menyebutkan metode
maupun instrumen. Jadi dalam menggunakan metode angket atau kuesioner instrumen
yang dipakai adalah angket atau kuesioner.
Kelebihan kuesioner sebagai berikut:
· Tidak memerlukan hadirnya peneliti.
· Dapat dibagikan secara serentak kepada responden.
· Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya
masing-masing menurut
waktu senggang
responden.
· Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan
tidak malu-malu
menjawab.
· Dapat dibuat
berstandar sehingga semua responden dapat diberi pertanyaan yang
benar-benar sama.
Kelemahan kuesioner adalah sebagai berikut:
· Responden
sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan yang
terlewati tidak
terjawab, padahal sukar diulangi diberikan kembali padanya.
· Seringkali
sukar dicari validitasnya
· Walaupun
dibuat anonim, kadang-kadang responden sengaja memberikan
jawaban yang tidak
betul atau tidak jujur
· Angket
yang dikirim lewat pos pengembaliannya sangat rendah, hanya sekitar
20%. Seringkali
tidak dikembalikan tertutama jika dikirim lewat pos menurut
Penelitian.
· Waktu
pengembaliannya tidak sama-sama, bahkan kadang-kadang ada yang
terlalu lama
sehingga terlambat.
Dalam pengumpulan data dikenal juga beberapa istilah seperti
:
1.
Agregate
Adalah keseluruhan kumpulan nilai observasi yang merupakan
suatu kesatuan dan setiap nilai observasi hanya mempunyai arti sebagai bagian
dari keseluruhan tersebut.
2.
Variabel
Adalah suatu sifat yang akan diukur atau diamati yang
nilainya bervariasi antar satu objek ke objek lainnya.Dalam pengumpulan nilai dari
suatu variabel,perlu juga diketahui skala pengukuran dari variabel tersebut.
Skala ada 4 macam yaitu :
a.
Skala Nominal
Adalah skala yang tingkat
pengukurannya paling sederhana,tidak dapat diurut dan di jumlah (tidak
mempunyai jenjang),dan skala ini hanya untuk membedakan.
Contoh : - Jenis Kelamin : 1 = Pria
2
= Wanita
- Suku : 1 = Jawa
2 = Padang
3 = Batak
- Agama : 1 = Islam
2 = Katolik
3 = Hindu
b.
Skala Ordinal
Adalah skala yang mempunyai jenjang
atau urutan,di susun menurut besar kecilnya,dan penomoran pada objek tidak
menunjukkan jarak yang sama antar 2 nomor.
Contoh : - Status Ekonomi : 1 = Baik , 2 = Sedang , 3 = Kurang
- Stadium Penyakit : 1 = B erat ,
2 = Sedang , 3 = Ringan
- Tingkat Pendidikan : 1 = SD , 2 = SLTP , 3 = SMA
c. Skala Interval
Adalah skala yang mempunyai sifat
berurutan,jarak nilai pengamatan satu dengan yang lain dapat diketahui dengan
pasti.
Contoh : Pengukuran panas dengan termometer,misalnya
celcius.Temperatur 40
derajat lebih panas 15 derajat dari
temperatur 25 derajat.
c.
Skala Rasio
Adalah
skala yang memiliki tingkat pengukuran yang tinggi,memiliki skala
nominal,ordinal,dan interval,memiliki nilai “0” mutlak
Contoh : - Penghasilan kerja
D.
PENYAJIAN DATA
Setalah data mentah terkumpul,tahap
selanjutnya adalah menyajikan data tersebut dalam
berbagai bentuk,tergantung jenis
data dan skala pengukurannya.Guna penyajian data adalah untuk mengambil
informasi yang ada di dalam kumpulan data tersebut.Dikatakan bahwa pengumpulan data
berguna untuk mendapatkan informasi.
Secara umum penyajian data dapat dibagi dalam 3 bentuk :
![*](file:///C:/DOCUME%7E1/admin/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/DOCUME%7E1/admin/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/DOCUME%7E1/admin/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
1. Tulisan (Textular)
Hampir
semua bentuk laporan dari pengumpulan data di berikan tertulis,mulai dari
bagaimana proses pengambilan sampel,pelaksana pengumpulan data,sampai hasil
analisis yang berupa informasi dari pengumpulan data tersebut.
2. Tabel (Tabular)
Penyajian
data dalam bentuk tabel adalah penyajian data dengan memakai kolom dan baris.
Macam-macam
bentuk tabel adalah sebagai berikut :
a. Master Table (Tabel Induk)
Tabel
induk adalah tabel yang berisikan semua hasil pengumpulan data yang masih dalam
bentuk data mentah,biasanya tabel ini di sajikan dalam lampiran suatu laporan
pengumpulan data.
b. Text Table (Tabel Rincian)
Merupakan
uraian dari data yang diambil dari tabel induk.Contoh :
1) distribusi Frekuensi,
2) distribusi relatif,
3) distribusi kumulatif,
4) tabel silang
Dalam
menyajikan sebuah tabel perlu di ingat beberapa hal untuk sajian yang
baik,sebagai
berikut :
1) Judul tabel,harus di
singkat,jelas,dan lengkap.Hendaknya dapat menjawab apa yang di sajikan,dimana
kejadiannya dan kapan terjadi.
2) Nomor tabel
3) Keterangan-keterangan,yaitu
keterangan yang di erlukan untuk menjelaskan hal-hal tertentu yang tidak bisa
di tuliskan di dalam badan tabel
4) Sumber , kadang kala di dalam suatu
laporan juga di kutip tabel dari laporan orang lain.Untuk itu harus dicantumkan
sumber dari mana tabel itu di kutip.
Interval Tinggi Badan
|
Jumlah Mhs( fi
)
|
Nilai Tengah(mid-point)
|
Frek.-Relatif
|
Frek-Kumulatif
|
145-149
|
12
|
147
|
0.12
|
12
|
150-154
|
23
|
152
|
0.23
|
35
|
155-159
|
34
|
157
|
0.34
|
69
|
160-164
|
14
|
162
|
0.14
|
83
|
165-169
|
10
|
167
|
0.10
|
93
|
170-175
|
7
|
172,5
|
0.07
|
100
|
Jumlah
|
100
|
1.00
|
Contoh bentuk Tabel Silang
Kebiasaan merokok
Jenis kelamin
|
Tidak pernah
merokok
|
Dulu perokok
|
Sekarang masih merokok
|
Laki-Laki
|
160
|
220
|
320
|
Perempuan
|
575
|
275
|
50
|
Jumlah
|
735
|
495
|
370
|
3. Grafik / Diagram
Dalam menyajikan grafik juga harus diperhatikan hal-hal
seperti berikut :
a. Judul yang singkat,jelas,dan lengkap
b. Dalam menggambar diperlukan dua
sumbu sebagai ordinat dan absis
c. Skala tertentu
d. Nomor gambar
e. Foot note
f. Sumber
Jenis-jenis
grafik / gambar ada beberapa macam,yaitu :
a. Histogram
Adalah grafik yang digunakan untuk menyajikan data
kontinu.Grafik ini merupakan areal diagram sehingga kalau interval dan kelas
tidak sama,dilakukan pemadatan dengan memperbandingkan nilai interval kelas
dengan frekuensi kelas.
Contoh
:
b. Frekuensi Poligon
Penyajian frekuensi poligon digunakan untuk data kontinu
seperti pada histogram.Keuntungan menggunakan frekuensi poligon adalah kita
dapat melakukan perbandingan penyebaran beberapa masalah yang di gambar dalam
satu gambar.
Contoh
:
c. Ogive
Adalah grafik dari data kontinu dan dalam bentuk frekuensi
kumulatif.
Contoh
:
d. Diagram garis
Diagram garis digunakan untuk menggambarkan data diskrit
atau data dengan skala nominal yang menggambarkan perubahan dari waktu ke
waktu.
Contoh
:
e. Diagram Batang
Diagram batang digunakan untuk menyajikan data diskrit atau
data dengan skala nominal maupun ordinal.
Contoh
:
f. Diagram Pinca
Diagram
ini digunakanuntuk menyajikan data diskrit atau data dengan skala nominal dan
ordinal atau disebut juga data kategori.
Contoh
:
g. Diagram Tebar
Adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan hubungan
dua macam variabel yang diperkirakan ada hubungan,.Sumbu Y menggambarkan
variabel dependen,sedang sumbu X menggambarkan variabel independen.
Contoh
:
h. Pictogram
Adalah diagram yang digambar sesuai dengan objeknya.
Contoh
:
i.
Mapgram
Adalah diagram yang menggunakan map atau peta dari suatu
daerah.Permasalahan yang akan di gambarkan ditunjukkan langsung di peta
tersebut.
Contoh
:
j.
Box
Whisker Plot
Digunakan untuk menyajikan data numerik.Diagram ini juga
untuk memperbandingkan beberapa pengamatan.
Contoh
:
k. Stem and Leaf Plot
Adalah suatu penyajian yang digunakan untuk menghilangkan
nilai asli dari data tersebut.
l.
Pareto
Chart
Pareto tidak berbeda dengan diagram batang yang disusun
dengan susunan tinggi rendahnya batang sehingga dengan mudah dapat
diinterpretasi.
0 komentar:
Posting Komentar